Kembangkan Shale Gas, Pertamina Dituding Rusak Lingkungan
"Yang paling serius adalah dampak terhadap kualitas air tanah," jelas Pengkampanye Tambang dan Energi Walhi Pius Ginting dalam keterangan tertulisnya, Senin (15/7/2013).
Pius menjelaskan shale gas adalah gas alam non konvensional sebagian besar terdiri dari metan, terdapat di reservoir pada batuan shale. Shale adalah batuan sedimen terbentuk dari pemadatan lumpur, liat dan batuan halus lainnya. Hal ini membuatnya sulit diekstraksi karena batuan shale sulit ditembus (non permeable).
Untuk ekstraksinya digunakan proses yang dikenal dengan peretakan (hydraulic fracture atau fracking). Fracking dilakukan pada pemboran dalam umumnya 1,5 kilometer (km) hingga 6 km ke dalam bumi, secara vertikal atau horizontal, dilakukan beserta injeksi air, bahan butiran seperti pasir proppant dan bahan kimia-kimia termasuk bahan yang dapat memicu kanker seperti benzene dan formaldehyde.berita selengkapnya silahkan klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar