Memperingati hari Ozon Internasional, PT Astra Honda Motor (AHM)
melakukan kegiatan edukasi mengenai kepedulian terhadap lingkungan
hidup. Edukasi ini diberikan kepada siswa Sekolah Satu Hati yang terdiri
dari 12 sekolah binaan AHM.
Sejumlah 125 orang siswa yang ikut
serta dalam program Sekolah Satu Hati tersebut diajak mengenal dan
memahami lebih dalam proses produksi maupun produk sepeda motor Honda
yang ramah lingkungan.
Adapun sekolah yang terlibat dalam program ini adalah SMAN 13 Jakarta
Utara, SMAN 18 Jakarta Utara, SMAN 40 Jakarta Utara, SMAN 41 Jakarta
Utara, SMAN 52 jakarta Utara, SMAN 72 Jakarta Utara, SMAN 75 Jakarta
Utara, SMAN 80 Jakarta Utara, SMAN 110 Jakarta Utara, SMK Hang Tuah 1
Jakarta Utara, SMK Mitra industri Cikarang, dan SMP Hang Tuah 3 Jakarta.
"AHM
terus berupaya mewujudkan komitmennya dalam upaya mengurangi produksi
dan pemakaian bahan perusak Ozon dengan terlibat aktif berkontribusi
menumbuh kembangkan kepedulian masyarakat terhadap kelestarian lapisan
ozon sebagai perisai bumi," ujar Deputy Head of Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin.Selengkapnya silahkan klik disini
Perkembangan lingkungan
Selasa, 17 Mei 2016
sekarang Indonesia Melalukan Konservasi Lingkungan dalam ASEAN
Membuat perubahan tidak melulu hal yang besar, justru perubahan besar
berasal dari hal-hal yang kecil. Hal inilah yang saya dapatkan dari
ASEAN Youth Volunteer Programme yang saya ikuti ini," ujar Andreas Nathius.
Alumnus Manajemen Universitas Indonesia ini merupakan salah satu delegasi dalam ASEAN Youth Eco-Leaders yang berkumpul bersama 99 pemuda dari negara-negara ASEAN lainnya selama lima minggu. Program intensif ini bertujuan untuk menghasilkan pemimpin muda berwawasan lingkungan ketika mereka terjun di masyarakat. Kesuksesan program ini karena adanya dukungan dan kerjasama dari U.S. Agency for International Development (USAID), ASEAN Secretariat dan Ministry of Youth and Sports Malaysia.
Program yang diinisiasi oleh Asia Engage – Universiti Kebangsaan Malaysia ini diikuti oleh 98 pemuda dari 10 negara ASEAN. Eco-leaders, sebutan bagi para peserta program ini berasal dari latar belakang pendidikan dan social yang berbeda. Program yang berlangsung sejak 15 Agustus – 21 September 2013 mengikutsertakan mahasiswa-mahasiswa di tingkat S1, S2, dan bahkan S3 yang mampu belajar mengenai konservasi lingkungan hidup dan sebagian merupakan professional worker yang lebih melihat pada implementasi kebijakan lingkungan hidup yang mereka hadapi di negara masing-masing.
Mengapa memilih pemuda sebagai sasaran program ini? Dengan range usia 18-30 tahun, para pemuda memiliki sifat idealis dan kritis terhadap tantangan transformasi lingkungan hidup. Eco-leaders inilah yang diharapkan mampu untuk memberikan dampak positif bagi tantangan lingkungan hidup yang sedang melanda Negara mereka.
Alumnus Manajemen Universitas Indonesia ini merupakan salah satu delegasi dalam ASEAN Youth Eco-Leaders yang berkumpul bersama 99 pemuda dari negara-negara ASEAN lainnya selama lima minggu. Program intensif ini bertujuan untuk menghasilkan pemimpin muda berwawasan lingkungan ketika mereka terjun di masyarakat. Kesuksesan program ini karena adanya dukungan dan kerjasama dari U.S. Agency for International Development (USAID), ASEAN Secretariat dan Ministry of Youth and Sports Malaysia.
Program yang diinisiasi oleh Asia Engage – Universiti Kebangsaan Malaysia ini diikuti oleh 98 pemuda dari 10 negara ASEAN. Eco-leaders, sebutan bagi para peserta program ini berasal dari latar belakang pendidikan dan social yang berbeda. Program yang berlangsung sejak 15 Agustus – 21 September 2013 mengikutsertakan mahasiswa-mahasiswa di tingkat S1, S2, dan bahkan S3 yang mampu belajar mengenai konservasi lingkungan hidup dan sebagian merupakan professional worker yang lebih melihat pada implementasi kebijakan lingkungan hidup yang mereka hadapi di negara masing-masing.
Mengapa memilih pemuda sebagai sasaran program ini? Dengan range usia 18-30 tahun, para pemuda memiliki sifat idealis dan kritis terhadap tantangan transformasi lingkungan hidup. Eco-leaders inilah yang diharapkan mampu untuk memberikan dampak positif bagi tantangan lingkungan hidup yang sedang melanda Negara mereka.
Senin, 16 Mei 2016
pembangunan Proyek baru Tanjung Priok menunggu Izin Amdal
Pelabuhan Indonesia menyatakan pembangunan terminal Kalibaru atau 'New
Tanjung Priok' masih menunggu izin Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(Amdal) dari Kementerian Lingkungan Hidup.
Padahal pembangunan proyek ini sudah direncanakan sekitar 2 tahun lalu. "Sampai sekarang belum keluar izin Amdal-nya, pengajuan perizinannya sudah dilakukan sejak Agustus 2012," ujar Dirut PT Pengembangan Pelabuhan Indonesia Dany Rusli, Kamis (20/12/2012).
Dani berharap izin Amdal dari Kementerian Lingkungan Hidup sudah dapat diperoleh perusahaan pada paling lambat. selengkapnya silahkan klik disini
Padahal pembangunan proyek ini sudah direncanakan sekitar 2 tahun lalu. "Sampai sekarang belum keluar izin Amdal-nya, pengajuan perizinannya sudah dilakukan sejak Agustus 2012," ujar Dirut PT Pengembangan Pelabuhan Indonesia Dany Rusli, Kamis (20/12/2012).
Dani berharap izin Amdal dari Kementerian Lingkungan Hidup sudah dapat diperoleh perusahaan pada paling lambat. selengkapnya silahkan klik disini
Indonesia menjadi negara penghasil emisi karbon tertinggi
tentang perubahan emisi karbon selama 160 tahun terakhir dan peringkat
negara-negara penghasil emisi karbon yang menempatkan
Indonesia di posisi keenam negara penghasil karbon terbesar di dunia.
Ini daftar 10 negara penghasil karbon terbesar di dunia
Ini daftar 10 negara penghasil karbon terbesar di dunia
- China : 10,26 miliar ton
- US : 6,135 miliar ton
- EU : 4,263 miliar ton
- India : 2,358 miliar ton
- Rusia : 2,217 miliar ton
- Indonesia : 2,053 miliar ton
- Brazil : 1,419 miliar ton
- Jepang : 1,17 miliar ton
- Canada : 847 million tons
- Jerman : 806 million tons
ini dampak dari pencemaran air oleh limbah pemukiman
sepertinya menjadi salah satu sumber
utama dan penyebab pencemaran air yang memberikan dampak paling kentara
terutama pada masyarakat perkotaan di Indonesia.
Limbah pemukiman (rumah tangga) yang
menjadi salah satu penyebab pencemaran air diakibatkan oleh aktivitas
manusia itu sendiri. Dan pada akhirnya pencemaran air ini juga
memberikan dampak dan akibat merugikan bagi manusia itu pula.
pencemaran air merupakan suatu perubahan keadaan tempat penampungan air
yang mengakibatkan menurunnya kualitas air sehingga air tidak dapat
dipergunakan lagi sesuai peruntukannya. Perubahan ini diakibatkan oleh
aktivitas manusia.
masalah pencemaran lingkungan di Indonesia
Daftar masalah pencemaran lingkungan tersebut
merupakan hasil program Jurnalisme Warga untuk Lingkungan (JARING) yang
diinisiasi Greenpeace Indonesia. JARING sendiri merupakan sebuah program
untuk mewadahi aspirasi masyarakat terkait masalah lingkungan.
Permasalahan lingkungan di Indonesia
ternyata menjadi perhatian serius bagi mamsyarakat. Terbukti dengan
antusiasme warga dalam melaporkan berbagai masalah lingkungan yang
meliputi isu hutan sungai, laut, limbah, sampah, serta iklim dan energi. Hasilnya, dapat diketahui berbagai masalah lingkungan yang menjadi fokus perhatian sebagain besar masyarakat Indonesia.
Salah Satu Faktor Kerusakan pada sektor hutan mengakibatkan lingkungan yang kurang bersih
Kerusakan lingkungan ini salah satunya penebangan hutan yang secara liar bisa mengakibatkan
polusi udara yang semakin meningkat kurangnya udara bersih akibat hutan yang semekin habis
Dampak yang diakibatkan oleh penebangan hutan yang secara liar ini sangat besar. akan semakin menyempit dan apabila tidak diatasi lama kelamaan daerah-daerah yang permukaannya rendah akan tercemar polusi udara.akibat hutan yang selama ini rindang menjadi rusak.
Langganan:
Postingan (Atom)